Sabtu, 25 Agustus 2012

ini nih tips cantik


5 Bahan Alami yang Bisa Mencerahkan Kulit

Kentang

Kentang bukan bahan alami yang asing untuk kulit. Parutlah kentang, lalu remas atau haluskan. Setelah itu, oleskan pada wajah hingga kering. Setelah kering, ulangi lagi prosesnya hingga mencapai tiga lapisan. Diamkan sampai 15 menit lalu bilas dengan air dingin. Cara kedua: Kupas kentang lalu iris tipis-tipis, lalu tempelkan ke wajah dan diamkan selama 15 menit. Setelah itu cuci bersih wajah. Kentang mengandung enzim catecholase yang bisa membantu mencerahkan kulit.

Pepaya

Enzim papain yang terkandung dalam pepaya sangat bermanfaat untuk kulit. Enzim ini bisa membantu mempercepat proses pergantian sel dan kulit. Selain bisa mencerahkan wajah, enzim ini juga dipercaya dapat menyamarkan noda hitam. Campurkan pepaya yang sudah dihaluskan dengan madu. Gunakan kain bersih dan rendam dalam air hangat. Peras kain bersih lalu sebarkan campuran pepaya di atas kain. Letakkan kain di atas wajah yang sudah dicuci bersih. Diamkan selama 20 menit lalu cuci dengan air hangat. Terakhir, bilas dengan air dingin untuk menutup pori-pori. Gunakan seminggu sekali untuk mendapatkan kulit yang cerah.

Ketimun

Sayuran hijau ini kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral. Selain untuk mencerahkan kulit wajah, ketimun juga bisa digunakan untuk mencerahkan kulit ketiak yang menghitam. Tempelkan jus parutan ketimun pada wajah dan leher. Untuk efek lebih segar, simpan ketimun dalam kulkas satu malam sebelumnya. Kantung mata yang menghitam juga bisa dengan mudah diatasi dengan irisan ketimun yang dingin dan segar. Iris menyilang ketimun lalu tutupi mata Anda dengan potongan ketimun. Diamkan selama 15-20 menit sambil bersantai.

Beras

Beras sejak lama dikenal sebagai rahasia kecantikan wanita Asia. Dikombinasikan dengan susu, beras bisa menjadi ramuan pencerah wajah yang alami. Tumbuk beras hingga berbentuk bubuk lalu campurkan dengan susu atau air bersih secukupnya hingga kental. Tempelkan ke wajah seperti menggunakan masker. Diamkan 15-20 menit lalu cuci dengan air dingin. Beras memiliki kandungan PABA (para aminobenzoic acid) yang tinggi. PABA bisa berfungsi sebagai tabir surya yang baik. Selain itu, beras juga mengandung asam ferulis yang berfungsi sebagai antioksidan dan allantonin yang bisa mempercepat proses perbaikan kulit.

Tomat

Kandungan lycopene dalam tomat berfungsi sebagai pencerah kulit alami. Mengonsumsi tomat juga bisa mengurangsi sensitivitas kulit terhadap sinar UV yang bisa merusak kulit. Kandungan lycopene dalam buah tomat bisa membuat kulit cerah, terlindung dari radikal bebas, dan meningkatkan produksi tabir surya alami pada kulit. Untuk mencerahkan kulit ketiak yang menghitam, potong tomat menjadi dua lalu tempelkan dengan gerakan melingkar pada ketiak. Lakukan ini selama 15 menit lalu cuci bersih. Ritual ini bisa dilakukan setiap hari.

Sedangkan untuk wajah, parut tomat hingga bisa digunakan sebagai masker. Biarkan mengering lalu tempelkan ulang hingga membentuk tiga lapisan. Diamkan selama 20 menit lalu cuci dengan air dingin. Lakukan perawatan ini secara teratur untuk hasil yang maksimal.

Selasa, 14 Agustus 2012

Unek~unek saya


Sekarang  saya sedang menghadapi sebuah masalah... yang  menurut saya masalah itu sebenarnya sepele dan tidak merupakan pelanggaran berat dikampus. Tapi ada pihak2 tertentu yang  mempermasalahkan hal tersebut sehingga saya dan teman2 saya harus diproses melalui BAP. SaYA dan teman2 sama sekali tidak menyangka hal ini akan menjadi masalah besar bagi saya dikampus.. tapi ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur.. yang saya takutkan hanyalah, saya tidak mau sampai kedua orangtua saya mengetahui hal tersebut, karna tentu pasti mereka  sangat khawatir dan akan kepikiran hal itu.  sudah terlalu banyak masalah yang dihadapi keluarga saya saat ini ,terutama ayah saya. Entah itu masalah dikantor maupun masalah dalam keluarga, jadi menceritakan kEpada mereka, sama saja menambah beban fikiran mereka.
 Saat ini yang saya butuhkan bukan materi atau yang lain. Melainkan seseorang yang bisa saya jadikan tempat mencurahkan semua unek2 yang ada dalam hati saya.. setidaknya dengan curhat, pikiran saya jadi tidak terlalu tertekan karna memikirkan masalah itu. Hohoo__ keep smile^_^

(’’Prinsip hidup saya” selama masalah itu masih bisa saya selesaikan sendiri,saya tidak akan pernah meminta bantuan orang lain terlebih lagi itu orangtua saya” ..)

My styLE



Kalo dikampusss harus pakai baju dinas PDH, tapi kalo diluarr .. beginilah saya,.. BQ JUWITA BUNGA R. BINTANG. putri dari bapak LALU PURNAMA AGUNG dan BAIQ IDA ZURAEDA.


Senin, 13 Agustus 2012

Minggu, 12 Agustus 2012

MUDA WANITA PRAJA

 SEKILAS TENTANG PRAJA 

jadi praja ituuu........ ENAK,SERU.. bisa punya banyak teman diseluruh wilayah di indonesia, dengan begitu kita bisa tau karakter dan ciri ciri orang di masing masing daerah.. selain itu, kita bisa keliling nusantara . . apa coba yang kurang, hidup ditanggung pemerintah mulai dari ujung kaki sampai rambut. makan , tidur , pendidikan , fasilitas. kita sebagi praja tiinggal menikmati aja.. selain itu, tentu orang tua juga sangat bangga bisa melihat putra putrinya sekolah di ipdn. asal rekan2 tau, masuk ipdn itu gag gampang. butuh pengorbanan dan perjuangan, seperti kita tau sendiri IPDN merupakan sekolah kedinasan yang berada di bawah naungan kementrian dalam negri, sama halnya seperti  AKMIL,AKPOL,AAU,AALdll.
rekan rekan pasti pernah mendengar selentingan tentang bagaimana kehidupan di IPDN yang katanya " ada kekerasan".. mmmmm, apa yahh... saya sendiri sebelum menjadi praja sempat takut juga masuk IPDN gara2 isu kekerasan tersebut. tapi sekarang saya sudah membuktikannya sendiri, bahwa hal itu tidak  benar melainkan hanya fiktif belaka.
'' perlu rekan rekan ketahui disetiap sekolah kedinasan pasti ada yang namanya senior dan junior, sebagai senior kita harus bisa memberikan contoh teladan yang baik untuk junior dibawah kita, dan sebagai junior kita harus loyal dan respek kpd senior. karna hal itu akan kita terapkan nanti di kehidupan nyata, bagaimana sikap kita saat menjadi seorang atasan dan seorang bawahan. di IPDN sendiri terdapat 4 tingkatan dalam proses pendidikan. tingkat 1 ( muda praja ) , tingkat 2 ( madya praja ) ,tingkat 3 ( nindya praja ) dan yang terakhir tingkat 4 ( wasana praja )  . masing2 tingkatan tadi tentu mempunyai karakternya tersendiri, contohnya pada saat tingkat satu ( muda praja ) tingkatan terendah yang biasanya sering kena usil dari senior2 diatasnya.. pada tingkatan ini bisa dibilang lagi capek2nya, maklumlah istilahnya kita anak paling muda. saya sendiri merasakan hal itu , karna pada saat muda praja 80% hak atau kebebasan yang kita miliki diatur dan ditentukan oleh lembaga., banyak kegiatan,  mulai dari kegiatan fisik, lari sana sini, hukuman dll. hukumanya mulai dari push up , sit up , lari.. yang jelas gag ada yg namanya kekerasan. buat saya sih hukuman itu wajar buat praja yang memang salah atau melanggar aturan. saat ini saya menikmati apa yg saya alami selama jadi muda praja. karna itu merupakan pengalaman terbaik yang tdk akan dapat dilupakan.. ada yg bilang" indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang"',hehehe__ namun  sebentar lagi saya akan naik tingkat menjadi madya praja. setelah jadi senior nanti, saya berharap bisa jadi contoh yang baik buat adik adik junior saya..

mungkin sekian dulu curhat curhatan saya, dilain waktu saya akan berbagi cerita lagi.. ^_^

Sabtu, 11 Agustus 2012


‘’ PROFIL IPDN ‘’

Didirikan: 1990
Jenis: Perguruan Tinggi Kedinasan
Di bawah lembaga: Departemen Dalam Negeri
Rektor: I Nyoman Sumaryadi
Lokasi: Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) adalah salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dalam lingkungan Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, yang bertujuan mempersiapkan kader pemerintah, baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat. Pada 10 Oktober 2007, dalam sebuah sidang kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk mengubah IPDN menjadi Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) menyusul terungkapnya kasus kekerasan yang terjadi di IPDN.
Sejarah Singkat
Berawal dari didirikannya Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di Malang Jawa Timur pada tanggal 1 Maret 1956 berdasarkan SK Mendagri No.Pend. 1/20/565 tanggal 24 September 1956 dengan Direktur Pertama dr. Raspio Woerjadiningrat. Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kader aparatur pemerintah di tiap daerah, maka sejak tahun 1965 satu demi satu didirikan APDN di berbagai provinsi dan pada tahun 1970 telah berdiri 20 APDN di seluruh Nusantara, lokasi-lokasi APDN tersebut adalah di Banda Aceh, Medan, Bukittinggi, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Tanjung Karang, Bandung, Semarang, Malang, Mataram, Kupang, Ujung Pandang, Manado, Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Ambon, dan Jayapura.

Sampai dengan tahun pendidikan 1991 yaitu tahun alumnus berakhimya operasi APDN di daerah-daerah telah menghasilkan 27.910 orang, yang penempatannya tersebar di 27 Propinsi. Kini para alumninya sudah mengembangkan diri untuk pendidikan selanjutnya dan pada umumnya sudah menduduki jabatan teratas di lingkungan Departemen Dalam Negeri. Untuk menyamakan pola pendidikan APDN dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 38 Tahun 1988 tentang Pembentukan APDN yang bersifat Nasional yang dipusatkan di Jatinangor, Sumedang Jawa Barat. Dalam proses perkembangan selanjutnya dikeluarkan Keputusan Presiden No.42 Tahun 1992, yang mengubah APDN menjadi Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri disingkat menjadi STPDN. Bagi lulusan Program D-IV STPDN berhak menyandang gelar "SSTP" (“Sarjana Sains Terapan Pemerintahan”). Lulusan atau alumni STPDN diharapkan memiliki tiga kompetensi dasar yaitu:
 

Kepemimpinan (Leadership), Kepelayanan (Stewardship), Kenegarawanan (Statemanship). 

Setelah terjadi kasus kekerasan pada praja Wahyu Hidayat yang menyebabkannya meninggal dunia, pemerintah melalui Departemen Dalam Negeri akhirnya memutuskan melebur Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) dalam wadah baru bernama Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada tahun 2005. Perubahan yang diatur Keppres Nomor 87/2004 tentang Penggabungan STPDN dan IIP dan Permen Dalam Negeri No. 29 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja IPDN, sebenarnya sudah dirancang sejak 1998 karena ada aturan yang membatasi setiap departemen hanya memiliki satu pendidikan kedinasan.

Pada 10 Oktober 2007, IPDN kembali diubah menjadi Institut Ilmu Pemerintahan (IIP), namun IIP yang baru ini tidak akan hanya mempunyai kampus di Jatinangor, melainkan juga di beberapa daerah lain seperti Bukittinggi (Sumatera Barat), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Mataram (Nusa Tenggara Barat). IIP juga akan berbeda dari IPDN dari segi sistem pendidikannya, meskipun pada saat keputusan perubahan ini diambil sistem pendidikan yang baru tersebut belum diatur secara dirinci.